CeritaRakyat Dari Sulawesi Tenggara di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
PATUNG BATU DUDUK Cerita rakyat dari Tanah “KEI” Maluku Tenggara Emi – kiriman dari PBSIDaerah -UNPATTI, Maluku Disebelah kampung yang terletak dipesisir timur pulau Dula, Kecamatan Dula utara, kabupaten Maluku tenggara. Kampung ini jaraknya 8 km dari kota Tual, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara, alias Bumi Larwul Ngabal. penduduk kampung ini hidup dari bercocok tanam dan mencari ikan, sebab letaknya dipinggiran pantai. Hutannya juga sangat luas, dan menghasilkan banyak sayur-sayur seperti ganemo, rebong dan paku-paku. Juga menghasilkan buah-buah seperti kenari, kemiri, mangga dll. Waktu itu ada tiga orang perempuan yang bersahabat. nama-nama mereka adalah Nen ked, Nen Ted dan Nen Med. kemana saja mereka pergi selalu hari mereka bertiga sepakat untuk pergi ke hutan, mencari sayur dan kenari. pagi-pagi sekali mereka bertiga berangkat dengan membawa Saloy dan bekal. sampai di hutan mereka bertiga mulai mencari sayur rebun dan buah kenari. Buah kenari itu biasanya dimakan oleh burung Pombu dan marsegu. Saat itu sedang musim hujan dan musim barat. Karena mereka bertiga sudah bersepakat, maka biarpun hujan mereka pergi saja. Sementara mereka mencari-cari rebun dan kenari ke sana ke mari, hujanpun turun dan sangat lebatnya. merekapun lari ke sana ke mari mencari tempat perlindungan, kahirnya mereka menemukan buah kecil di bawah sebuah batu yang sangat besar. mereka bertigapun masuk dan berlindung di bawah batu tersebut. Hujan makin hari makin bertambah lebat disertai angin yang kencang. Mereka bertiga ketakutan sebab hari bertamabah sore dan hujan angin belum redah. Nen Ted mengatakan “Beta pung saloy balong pono!”. Nen Med juga mengatakan “beta juga !”. Nen Ked mengatakan “Pono ka seng kah? su sore jadi katong musti pulang, kalau seng, orang di rumah akan cari kita nanti” tiba-tiba mereka mencium bau yang tidak enak. Nen Med mengatakan “humm bau apa ni? seperto bau konto!” Nen Ted mengiyakan apa yang dikatakan oleh temannya itu. tapi Nen ked diam-diam saja, tidak menanggapi perkatan Nen Med dan Nen Ted. kemudian Nen Ted mengatakan ” Lebih baik orang yang kentut ini mengaku saja kalau tidak beta akan sumpah orang itu” namun tidak ada yang mengaku juga. akhirnya Nen ted mulai angkat sumpah “Siapa diantara kita yang tidak mengaku lebih baik tanah ewang ini makan dia supaya dia jangan pulang dikampung lagi”selesai angkat sumpah, hujanpun berhenti dan Nen Med mengatakan “mari kita bersiap-siap untuk pulang”. Mereka mulai mengangkat saloy dan berdiri. Nen Ted dan Nen Med sudah berdiri dan melangkah keluar dari goa, sedangkan Nen Ked belum bisa berdiri juga. Melihat Nen Ked tidak bisa berdiri, Nen Med dan Nen Ted dudah curiga bahwa Nen Kedlah yang kentut tadi, mereka berduapun lari menyampaikan musibah ini kepada saudara-saudara mereka. Kemudian semua laki-laki dari kampung dikerakan untuk membantu Nen Ked dengan membawa linggis dan pacul. Mereka semua sepakat untuk mencungkil Nen Ked dan membawanya pulang. Namun sia-sia saja maksud mereka Nen Ked tidak dapat diangkat untuk pulang. Ia tetap saja seperti itu. lama-kelamaan ia berubah menjadi sebuah batu yang berbentuk manusia sedang duduk. dan masyarakat menyebutnya dengan istilah “BATU DUDUK”ini adalah cerita rakyat dari Maluku tenggara, yang memiliki makna bahwa kita sebagai manusia jika berbuat salah harus berani mengaku kesalahannya kepada orang lain…. semoga kita bisa memaknai cerita ini dalam hari-hari juang kita ke depan….. sumber Wadah Organisasi Mahasiswa Se-Profesi se-Indonesia, berdiri sejak 1993 di Univ Hasanuddin. Dengan misi menambah komunikasi antar mahasiswa, dosen serta alumni sastra daerah se-Indonesia dan melestarikan budaya lokal dgn mengaplikasikan kegiatan positif. dan lain sebagainya. semoga media ini menjadi bahan buat komunikasi antar pelestari budaya dikalangan universitas. Lihat lebih banyak pos Navigasi pos
Ceritarakyat dari Lombok (Nusa Tenggara Barat) By:G. Parman,Slamet Riyadi Ali Published on 1993 by Grasindo Halo sobat bagaimana kabar sahabat ayo kita baca buku berkualitas ini mudah mudahan bisa bermanfaat dengan baca buku pengetahuan kita semakin bertambah dan juga mendapatkan ilmu nya dan sinopsis atau deskripsi buku ada di bawah ya untuk cara baca bisa di lihat di bagian

Pulau Asutubun, Saumlaki Foto Fanny Kusumawardhani/kumparanKamu semua pasti pernah mendengar kisah soal legenda Ratu Pantai Selatan yang ada di Yogyakarta. Nyi Roro Kidul dikenal sebagai dewi atau ratu yang termahsyur di kalangan masyarakat Jawa dan Bali. Jika Yogyakarta punya Nyi Roro Kidul, maka Pulau Asutubun di Maluku Tenggara Barat punya Inkelu. Inkelu sejatinya merupakan sosok perempuan yang jadi penunggu sekaligus pelindung Pulau Asutubun. Keberadaan Inkelu sudah diketahui sejak zaman dahulu. Semasa hidupnya, Inkelu dikenal sebagai perempuan cantik yang memiliki kesaktian dan ilmu tinggi. Saking hebatnya, Inkelu bahkan dikisahkan mampu berjalan di atas air. Tak ada satupun yang mampu mengalahkan kesaktian Inkelu. Banyak orang coba menyerang dan menjatuhkan Inkelu untuk merebut Pulau Asutubun yang jadi kediamannya, namun tak ada yang berhasil. Hingga suatu ketika, semua suku dari berbagai wilayah Tanimbar bersatu untuk melawan Inkelu. Usaha menghimpun kekuatan ini akhirnya berhasil mengalahkannya dan Inkelu pun meninggal. "Dulu kan perang-perang ini antar kampung. Namun satupun tak mempan karena perempuan ini," jelas Royg Batsire Fanumbi, penduduk asli Olilit. "Nah kalau mau bukti, lihat orang-orang yang dibunuhnya itu di belakang situ ada tengkorak semua sudah jadi batu di goa," sambungnya saat itu, Inkelu menjelma jadi penunggu dan pelindung abadi yang menetap di Pulau Asutubun. Pulau Asutubun, Saumlaki Foto Fanny Kusumawardhani/kumparanDitutur Royg, kejadian ini terjadi jauh di masa lampau. "Kita saya ada keturunan beliau. Datuk nenek saya itu," jelas pria berusia 50 tahun ini. Meski melindungi wilayah ini, uniknya, Inkelu bukanlah warga asli Tanimbar. Ia justru berasal dari Madura. Saat memasuki era perang Majapahit, keraton Madura menolak terlibat dan kabur ke Maluku. Inkelu pun menikah dengan warga Olilit dan menyandang marga warga asli Olilit keturunan Fanumbi yang bebas memasuki Pulau Asutubun sesuka hati. Bahkan bisa dikatakan, marga Fanumbi merupakan pemilik Pulau Asutubun. Pulau Asutubun, Saumlaki Foto Fanny Kusumawardhani/kumparanSetiap orang asing yang berkunjung ke Pulau Asutubun harus meminta izin terlebih dahulu kepada Inkelu. Caranya, pendatang tersebut harus mengajak satu orang bermarga Fanumbi untuk meminta izin dan menemani perjalanan ke pulau ini. Karena hal inilah, kumparan mengajak Royg, yang merupakan keturunan langsung Inkelu, untuk menemani kunjungan ini. Di Pulau Asutubun ini sejatinya terdapat sangat banyak pantai cantik yang tersebar di seluruh pelosok. Antara lain Pantai Sambunyi, Pantai Satu, Pantai Dua, Pantai Tiga, dan masih banyak lagi. Pria paruh baya inipun menjelaskan bahwa pantai yang disebutkan di atas memiliki nama asli. "Nama itu disebut-sebut orang saja itu. Ada nama aslinya, Pantai Laranskuail satu, Pantai Laranyatak dua, Pantai Laranmelawasbintabun tiga, lalu Pantai Bointubun Sambunyi," bebernya lengkap."Di sini kalau teriak-teriak sembarang bisa hilang," peringat Royg. "Tidak boleh maki-maki, teriak kasar, juga mesum," kata dia. Royg juga menceritakan beberapa kasus orang hilang yang pernah terjadi di Pulau Asutubun. "Dulu ada orang Buton datang, mengaku-ngaku bisa juga petuhanan dan bicara dengan datuk saya Inkelu itu, tapi ternyata tidak bisa. Dia hilang, polisi sudah cari bagaimanapun tidak ketemu," kisahnya. Pulau Asutubun, Saumlaki Foto Fanny Kusumawardhani/kumparan"Lalu orang sana cari orang pintar di Jawa, yang bisa lihat makhluk halus. Lalu mereka suruh cari orang yang namanya Ubikaman. Almarhum bapak saya, lalu mereka cari datang ke sini, tapi orang bilang sudah meninggal, dan sekarang hanya ada saya," tuturnya. "Lalu saya bilang, kalau saya datang sembahyang dan teriak di Pulau, baru bisa dapat ketemu mereka. Saya bisa buktikan," ujar Royg pelan. Inkelu sendiri bersemayam di salah satu pantai yang ada di Pulau Asutubun, yaitu Sife. Pantai ini memiliki pasir yang berbeda dari tempat lainnya halus bak tepung terigu. Banyak orang mengatakan, bahwa setiap kali mereka datang ke pantai ini, terdengar suara ayam berkokok. Padahal, sama sekali tak ada seekor pun ayam hidup yang berkeliaran di sana. Konon, suara tersebut merupakan ayam milik Inkelu yang telah berubah menjadi batu. "Sife itu artinya ayam. Ayamnya benar jadi batu, kalau pergi bisa lihat di situ," jelas Royg sembari menunjuk ke arah pulau. Cara memanggil atau membujuk Inkelu untuk memulangkan orang yang ditawannya adalah mempersiapkan sederet sesajen khusus. "Saya datang siapkan sopi, sirih, pinang, ada kapur, baru manggil. Ada kain tenun juga," urainya. "Siang boleh, malam boleh, yang penting saya yang panggil," kaya Royg. "Dulu pernah ada orang yang hilang sudah satu bulan, saya panggil, lalu ketemu muncul begitu saja di pantai. Dia tidak bisa ngomong sama sekali bisu karena sudah lama hidup di tempat arwah, lalu saya sembahyang lagi, beri air minum, setelah itu baru mereka bisa ngomong seperti kita kembali," memperoleh kembali kemampuan bicaranya, orang tersebut membeberkan pengelaman mengerikan yang dialaminya selama ditawan Inkelu. Katanya, Pulau Astubun sejatinya merupakan kota yang sangat besar di dunia arwah. Pengibaran Merah Putih di Pulau Asutubun Foto Stephanie Elia/kumparanRoyg, yang bisa dikatakan sebagai juru kunci Pulau Asutubun pun menceritakan pengalamannya saat 'berjumpa' dengan Inkelu. "Pernah saya mancing, daerah ini kan tempat mancing. Saya pernah lihat beliau keluar dari air, pakaiannya kain sampai di dada kemben, dia berdiri di atas air. Cantik," ujar Royg membeberkan pengalamannya. Royg juga memperingatkan orang asing untuk selalu berhati-hati dan menjaga sikap saat mengunjungi Pulau ini. Jika datang seorang diri, Inkelu dikatakan bisa menyamar jadi pasangan atau orang terdekat yang kamu miliki. Lengkap dengan wujud, logat, dan bahasa tubuhnya .Jika sudah begini, kamu akan tertipu dan terjebak mengikuti Inkelu masuk ke dunianya. Jadi, perhatikan sikap saat bertandang ke pulau ini, ya!

SukuKei, Nuhu Evav di Maluku Utara. Suku Kei atau Kai adalah nama sebutan dari penduduk pulau-pulau tetangga terhadap kepulauan yang terletak di Maluku Tenggara, sebelah selatan jazirah kepala burung pulau Papua, sebelah barat pulau Aru, dan di timur laut dari Kepulauan Tanimbar. Sementara Suku Kei sendiri terkadang menyebut kepulauan Kei ini Jumlah Pengunjung 23,566 Cerita Rakyat Maluku, kini kembali mulai banyak didengarkan kepada para generasi muda warga Maluku agar cerita rakyat daerah mereka tidak terlupakan oleh zaman. Cerita rakyat Maluku termasuk Maluku Utara konon merupakan legenda atau cerita kuno yang sakral dan mistis. Selain itu, juga mencerminkan budaya, adat, dan kehidupan masa lampau masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Berikut ini adalah 6 cerita rakyat Maluku yang paling terkenal yang biasa diceritakan 1. Cerita Nenek Luhu Cerita Nenek Luhu – foto youtube QJP OFFICIAL Cerita Rakyat Maluku yang Paling Terkenal yang pertama adalah erita tentang Nenek Luhu. Konon Pada jaman dahulu kala ada seorang tokoh yang hilang secara misterius bernama Nenek Luhu. Maluku pada jaman Belanda diperintah oleh Raja bernama Raja Gimelaha Luhu Tuban atau dikenal dengan nama Raja Luhu. Pada suatu ketika kekayaan Negeri Luhu didengar oleh penjajah Belanda dan merekapun menyerang negeri ini. Semua keluarga dan rakyat tewas, hanya satu orang yang selamat yaitu Putri raja, Ta Ina Luhu. Namun, Ta Ina Luhu dibawa ke Ambon dan dijadikan istri oleh panglima perang Belanda. Ia sempat diperkosa hingga akhirnya melarikan diri dan sampai di kerajaan Soya. Di sini Ta Ina Luhu hamil dan kemudian meninggalkan kerajaan ini juga. Sampailah ia di puncak gunung, namun ternyata Ta Ina Luhu dikejar oleh pasukan dari negeri Soya. Ketika ia hendak naik kuda, pasukan negeri Soya hendak menariknya, tapi secara gaib Ta Ina Luhu menghilang. Menurut kepercayaan masyarakat Ambon, makhluk halus yang suka menculik anak-anak adalah jelmaan dari Ta Ina Luhu. Hingga saat ini Ta Ina Luhu dikenal dengan nama Nenek Luhu. 2. Cerita Si Rusa dan Si Kulomang Si Rusa dan Si Kulomang – foto Cerita Rakyat Maluku yang Paling Terkenal selanjutnya adalahCerita si Rusa dan si Kulomang. Diceritakan Pada jaman dahulu di Kepulauan Aru hidup sekelompok Rusa yang sangat berkuasa. Kemudian, pemimpin Rusa mengajak Kulomang siput adu lari. Taruhan pertandingannya adalah tempat tinggal si siput di laut. Pertandingan dimulai Rusa berlari dengan sangat cepat. Dalam waktu singkat ia sudah tiba di ujung tanjung yang pertama. Ia pun tertawa terpingkal-pingkal membayangkan Kulomang yang tertinggal jauh darinya. Tiba-tiba, Rusa mendengar suara Kulomang yang mengatakan bahwa ia sedang di belakang Rusa. Rusa sempat beristirahat di ujung Tanjung, tetapi lagi-lagi si Kulomang mengatakan bahwa ia sudah ada di belakang rusa. Rusa berlari sekuat tenaga menuju tanjung-tanjung berikutnya dan tanpa henti. Sebab, berlari terlalu kencang Rusa pun kelelahan, dadanya sesak dan tersungkur kecapaian, hingga akhirnya tak bernapas lagi. Akhir kisah pemenangnya adalah Kulomang yang bekerja sama dengan teman-temannya. 3. Asal Mula Telaga Biru Asal Mula Telaga Biru – foto youtube Dongeng Kita, Asal Mula Telaga Biru juga termasuk Cerita Rakyat Maluku yang Paling Terkenal dan masih sering diceritakan. Di wilayah Gelela, Lisawa, daerah Halmahera Maluku Utara ada sebuah telaga. Dahulunya telaga ini mata airnya berair jernih dan berkilau berwarna biru Setiap daun jatuh di sekitar telaga, daun tersebut seperti dihisap oleh bebatuan, sehingga sekitar telaga tetap terlihat bersih. Suatu ketika kekeringan melanda Galela selama berbulan-bulan lamanya. Namun, pada suatu hari mereka dikejutkan dengan keluarnya air dari sela bebatuan yang terbentuk dari pembekuan lahar panas. Air itu terus mengalir dan membentuk sebuah telaga. Letak telaga ini tepat di bawah sebuah pohon beringin yang sangat rimbun. Keanehan yang terjadi ini membuat para penduduk melakukan sebuah ritual. Singkat cerita, konon ada sepasang kekasih yang berjanji untuk sehidup semati. Mereka bernama Mojojaru dan Magohiduruu. Pada suatu hari Magohiduruu pergi merantau ke negeri seberang. Majojaru menanti dengan setia dan cemas, hampir satu tahun Magohiduruu tidak kembali Air mata Mojojaru mengalir sangat deras hingga menggenang dan menenggelamkan bebatuan yang ada di sekitar pohon beringin. Pada akhirnya, Mojojaru tenggelam oleh air matanya. Saat itu juga, langsung terbentuk sebuah telaga dan airnya sebening mata wanita-wanita Lisawa. 4. Cerita Rakyat Batu Badaong Cerita Rakyat Batu Badaong – foto jelmacom Cerita Rakyat Maluku yang Paling Terkenal lainnya adalah cerita batu badaong. Di jaman dahulu kala tepatnya di daerah Tobelo hiduplah sebuah keluarga nelayan di rumah yang berdinding daun Rumbia. Pada suatu hari ayah mereka pergi melaut, dan ibu mereka pergi berkebun. Sebelum ibu mereka pergi, dia berpesan kepada O Bia Moloku dan O Bia Mokara untuk tidak memakan telur ikan yang ada di dapur. Karena merasa kelaparan O Bia Moloku memberikan telur ikan tersebut kepada adiknya O Bia Mikara. Tak lama kemudian ibunya pulang dari berkebun dan kaget melihat telur ikan di dapur habis. Ibu mereka sangat kecewa karena telah melanggar aturan dan pasti suaminya tidak akan selamat di lautan. Ibu mereka melarikan diri ke pesisir pantai sambil menggendong O Bia Mokara, O Bia Moloku mengejar ibunya sambil memanggilnya. Namun, ibunya masuk ke dalam laut yang ada batu besarnya. Bebatuan yang besar itu pun menutup sendiri dan lalu menelan ibu beserta adiknya O Bia Mokara di lautan. 5. Cerita Nen Te Idar Cerita Nen Te Idar Cerita rakyat Nen Te Idar adalah sebuah cerita yang hidup dalam masyarakat Kepulauan Kei di Provinsi Maluku. Mengisahkan tentang Danau Ablel yang menjadi sumber air dan objek wisata adalah sebuah situs yang terhubung dengan legenda Nen Te Idar. Kisah ini sarat dengan pesan-pesan moral. Isi cerita mengenai etika sopan-santun, dan juga adat-istiadat. Nilai-nilai itu merupakan satu-kesatuan nilai yang penting dan utama bagi penumbuhan dan pengembangan budi pekerti, terutama bagi pembaca berusia muda. 6. Legenda Fatu Loi Cerita tentang Kai Amang Legenda Fatu Loi adalah Cerita Rakyat Maluku yang Paling Terkenal yang berasal dari Kabupaten Maluku Barat Daya. Cerita rakyat Maluku ini berkisah tentang seorang Kapitan bernama Kai Amang yang tinggal bersama pasukannya bala di wilayah Fafi Mate kawasan itu berada di Desa Arwala Sebagai seoreang Kekesatriannya cukup tersohor kala itu. Sayangnya, ia belum berumah tangga karena aktivitasnya hanya berperang bila ada yang meminta bantuannya. Kehidupan kala itu mengisahkan hewan dapat berkomunikasi layaknya manusia bahkan hewan dapat berkomunikasi dengan manusia. Dikisahkan suatu hari ada salah satu bawahan Kai Amang pergi mengunjungi bubu yang dipasang mereka. Hari pertama diperiksa, bubu masih kosong. Hari kedua pun demikian. Pada hari ketiga, hanya ada seekor ikan jenis tir anang Dan Pada saat ia akan menusuk ikan yang terperangkap dalam bubu itu, ternyat aikan itu bisa bicara dan singkat cerita akhirnya terjadi komunikasi dan perjanjian keduanya. Ternyata ikan itu membawa sehelai rambut dari seorang wanita di sebrang wetar yang ternyata akan menjadi calon istri Kai Amang.
Batumenjulang yang ada di darat itu istrinya, sedangkan batu yang lebih lebar dan berada di laut itu suaminya. Menurut cerita turun-temurun yang diyakini masyarakat setempat, suami istri ini datang jauh-jauh dari Pulau Seram, Maluku, sempat singgah di beberapa tempat lain, tapi akhirnya betah dan menetap di Pulau Rote ini.
- Danau Tolire Merupakan salah satu objek wisata di Ternate, Maluku Utara. Danau Tolire berada di kaki Gunung Gamalama berjarak sekitar 10 km dari pusat keramaian di Ternate. Danau Tolire terbagi menjadi dua jenis, yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Tolire Kecil berjarak sekitar 200 m dari Tolire Besar. Selain ramai dikunjungi oleh wisatawan, danau ini menyimpan kisah menarik mengenai asal usulnya dalam budaya tradisi lisan masyarakat Maluku. Baca juga Carita Rakyat Batu BaliangAsal Usul Danau Tolire Menurut cerita rakyat Maluku, dulunya danau ini adalah sebuah perkampungan. Perkampungan ini bernama Tolire. Masyarakatnya hidup dengan sejahtera dan berpegang teguh dengan adat istiadat kampung. Ritual-ritual keadatan dijalankan dengan khidmat dan seksama oleh masyarakat Tolire setiap harinya hingga sampai pada suatu perhelatan. Suatu ketika, kampung Tolire mengadakan pesta besar bersama seluruh masyarakatnya, tanpa terkecuali para tokoh-tokoh adat setempat. Hidangan makanan beserta alunan musik biola mengiringi jalanannya pesta besar di kampung Tolire. MalukuTenggara sambut peserta "Rally Yacht" dengan tari tradisional Kei. Sabtu, 16 Juli 2022 13:17. Lee Jong-Suk dan Yoona bagi cerita saat adu akting di "Big Mouth" DNI Skin Centre lebarkan sayap di Kota Ambon, langsung tebar diskon 50 persen. Jumlah penduduk miskin di Maluku turun 4.400 orang, begini penjelasan BPS. Sports. Sukuaru merupakan suku bangsa di wilayah Indonesia yang mendiami kepulauan Aru di maluku tenggara, sebuah kepulauan yang dikaruniai potensi sumber daya alam yang melimpah. Suku aru secara budaya dan sosial merupakan suku yang termasuk kedalam rumpun malanesia pasifik dan terdiri dari 16 suku asli dan suku lainnnya di maluku, jawa, dan china.
37Cerita Rakyat Paling Populer di Indonesia (Berbagai Daerah) arofat Cerita. Cerita Rakyat - Di Indonesia setiap Daerah selalu ada sebuah Cerita rakyat, yang merupakan cerita yang berasal dari daerah atau karangan seseorang pada jaman dahulu. biasanya cerita ini di peruntukkan untuk anak-anak. mari simak Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara yang
Ceritadi atas merupakan cerita legenda yang menceritakan beberapa nama tempat yang ada di daerah Maluku seperti Mahariki, Amahai, Hule, Luhu, Portho, dan sebagainya. Adapun pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa hubungan tali persaudaraan haruslah senantiasa dijaga kapan dan di mana pun kita berada.
6jX7.
  • bae2mz19v5.pages.dev/44
  • bae2mz19v5.pages.dev/271
  • bae2mz19v5.pages.dev/110
  • bae2mz19v5.pages.dev/311
  • bae2mz19v5.pages.dev/333
  • bae2mz19v5.pages.dev/169
  • bae2mz19v5.pages.dev/238
  • bae2mz19v5.pages.dev/476
  • cerita rakyat dari maluku tenggara